Sabtu, 29 Oktober 2016

خير الناس أحسنهم خلقا و أنفعهم للناس



Setiap orang yang terlahir ke dunia ini membawa dan memiliki potensi hebat yang berbeda-beda. Dimana potensi itu akan terlihat, tersalurkan dan berguna setelah ia dipoles dan diasah. Melalui pendidikan setiap orang mengekspresikan bakat dan minat mereka untuk menjadi sesuatu yang nyata dan berguna bagi dirinya, masyarakat, dan komunitasnya. Setiap orang berhak dan harus membuat lembaran sejarah dalam hidupnya. Sejarah yang penuh dengan warna warni kehidupan. Sejarah yang berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Dengan belajar ia telah mengabdikan dirinya untuk kepentingan orang banyak. Dengan belajar ia telah mengabdikan dirinya dan berbakti kepada orang tua beserta keluarganya. Dengan belajar ia berusaha berjuang dan bersungguh sungguh untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Dengan belajar ia mengajarkan kepada orang lain disekitarnya yang belum mengetahui. Dengan kemampuan., kemauan dan tekad kuatnya untuk belajar ia menghargai dirinya sendiri dan para pahlawan pejuangnya. Dengan belajar ia bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Dengan belajar ia mengisi kemerdekaan negara dan bangsanya. Dengan belajar ia menimbun bekal dan kematangan untuk dapat bersaing, berkolaborasi, bekerjasama, demi membangun masyarakat sekitarnya untuk menjadi lebih baik dari berbagai aspek. Inilah langkah awal seorang pembelajar sejati untuk mengabdikan diri bagi kepentingan kedepan yang lebih besar.
Manusia yang paling berharga ialah manusia yang paling banyak berkontribusi dan bermanfaat, berguna bagi  orang lain. Menjadi bermanfaat tidak harus menunggu hal yang besar. Sekecil apapun perbuatan kita yang mampu menolong, meringankan, membantu, mendorong, memotivasi orang lain untuk lebih baik bahkan maju, kita sudah memiliki nilai. Sampai pada hal membahagiakan orang lain pun ketika ia sedih, tersenyum, memberi hal kecil dengan penuh keikhlasan, bersikap teladan, baik dan ramah itu sudah sebuah nilai manfaat.
Ketika kita memiliki kelebihan barang sedikit, dan kita pergunakan untuk orang lain, kita korbankan demi kepentingan orang lain, dengan catatan tanpa mengorbankan kebutuhan kita, itu sudah sebuah manfaat. Karena di dalam kebaikan yang kita lakukan, akan melipatgandakan keberkahan dan kebaikan bagi diri kita sendiri. Kita tidak perlu ragu dan takut akan kerugian. Karena di dalam perbuatan baik tidak ada kerugian apabila kita meyakini dalam pikiran dan hati kita. Kebanyakan dari kita selalu berpikir jika manfaat itu diukur dari materi atau banyaknya uang yang kita miliki. Namun sekali lagi kebaikan apapun yang kita abdikan kepada orang lain itupun bermanfaat dan tidak ada yang sia-sia.
Jika kita alihkan perihal kebermanfaatan ini dalam bidang profesi, maka setiap orang yang telah belajar dan menyelesaikannya dengan tuntas dan baik, kemudian ia bekerja, berbuat, berkorban, berjuang, dan berusaha mengabdikan dirinya sesuai kemampuan di bidnagnya masing-masing, maka ia telah berguna bagi dirinya dan komunitasnya. Sebagai contoh seorang guru dan dosen, ia akan bermanfaat jika ia bersungguh-sungguh untuk mencerdaskan anka didiknya baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Di luar sekolah ia mendiidk masyarakat sekitarnya memalui berbagai kegiatan, acara, semianr, perkumpulan, bahkan dengan penuh pendekatan kemanusiaanya. Atau pendekatan manusiawinya. Di sisi akademisnya, ia rutin untuk membuat jurnal, laporan penelitian, tulisan, ikut beropini, berpendapat, memberikan solusi, lewat berbagai media sosial, media tulis, media cetak dan sebagainya. Maka ia telah menunaikan tugas dan kewajibannya sebagai guru yang hebat. (tir darma perguruan tinggi).
Sebagaimana pula dengan dokter, ia menolong, menenangkan, dan membantu mengembalikan kesehatan orang lain, deng sepenuh tenaga dan ilmu kedokterannya ia berusaha yang terbaik bagi pasiennya, mengadakan eksperimen untuk mencari penawar beberapa penyakit, memperdalam ilmu kedokterannya sampai keluar negeri , maka ia telah memberikan sumbangan besar bagi ummat manusia.
Begitu pula seorang pemusik, penyanyi, penari, pelukis, pemahat, arsitek, designer dan artistik alinnya, ia memberikan kontribusi pada keindahan dan estetika seni bagi jiwa manusia. Menghilangkan segala kepenatan pikiran dan badan manusia, dengan melodi-melodi indah, ritme, irama, yang mengalun terdengar bagi manusia.
Para staff karyawan, kru media cetak dan elektronik, kehadiran mereka sangat penting bagi penyampai informasi kepad publik dan masyarakat, memalui mereka publik menjadi up-date dan mengetahui berita, informasi, pengetahuan yang tujuannya untuk penyebaran dan mencari soplusi pemecahan masalah bersama.
Pedagang yang menjual barang dan kebutuhan pokok, tanpa mereka kita tidak dapat apa-apa.
Sampai kepada hal yang mungkin dianggap sebagian orang rendah, adalah pebantu, padahal peranannya bagi orang lain sangat urgen dan penting. Karena ia meringankan beban tuannya. Membantu menyelesaikan pekrjaan orang lain. Dan senada halnya denagn supir taksi, bus, keberadannya yang tidak dapat kita pungkiri akan jasa pentingnya mereka dalam mengantar jemput manusia untuk bekerja, dan beraktifitas lainnya. Maka dalam hal ini tidak adan pekerjaan yang dapat kita remehkan, semua bertijalan denagn alur yang tertib, baik, dan memiliki peran yang utama bagi memenuhi ke[pentingan sesamanya. Dan tukang koran yang mengantarkan koran, pelaayn kopi jasa-jasa dan pengabdian mereka sangat berharga. Maak penghargaan setinggi-tingginya diberikan bagi orang yang bekerja. Lain hal dengan orang yang hnaya megaggur, namun ia masih sehat, tidak cacat, tidak ada kekurangan, maka ia tidak menyadari akan potensi dalamdirinya, ia menyiakan-nyiakan kebermanfaatan dirinya. Dan belum melukiskan sejarah bagi orang lain, kesan yang berharga bagi kelangsungan sesamanya.
Orang yang besar adalah orang yang paling bermanfaat dan seberapa besar kontribusinya bagi kelangsungan sesamanya. Hal ini tidak dilihat dari tingkatan dan jenis prifesinya, selama ia menyadari bahwa ia memiliki kepentingan untuk kemaslahatan ummat maka ia adlah orang penting, bernilai dan berharga. Tidak peduli brgaji atau diberi gaji, yang penting dalam sebuah kebermanfaatan adalah kepuasan batin dalam diri orang yang bermanfaat abgi orang lain.
Sebuah contoh, ketika saya lebih memnetingkan urusan saya dan mengabaikan untuk membantu orang lain yang sedang kesulitan, seketika ia menghadapi kesulitan itu sendiri, lalu pergi berlalu, saya merasakan penyesalan karena tidak membantunya barang sebentar. Dan saya sadar saya telah kehilangan kepuasan batin saya, meski diberi penghargaan atau tidak dari orang lain, saya telah menyia-nyiakan kesempatan dati tuhan untuk berbuat baik. padahal saya tidak tahu kepannya apakah saya masih memiliki waktu untuk melakukan perbuatan baik sedetik, semenit, sejam, sehari, sebulan, setahun bahkan dimasa mendatang.
Saya tersadar, manusia tidak ada alasan untuk tidak selalu menjadi baik. karena menjadi baik itu pilihan kita, dan kita tidak boleh bosan pada kebaikan.
Dan satu hal yang terepenting adalah kita tidak perlu seberapa besar kebaikan yang telah kita lakuakn pada orang lain, karena hal itu akan membatasi dan membuat kita enggan, dan memilih milih dalam kebaikan, namun yang perlu kita pikirkan adlaah kebaikan yang telah orang lain lakukan daberikan dan korbankan kepada kita, bagaimana cara kita untuk mebalas kebaikan itu denagn hal yang lebh baik. dari kebermanfaatan kita dalam melakukan kebaikan terhadap sesama akan menjadi benih-benih harmonisasi kehidupan dan pondasi aswal dalam membina perdamaian dunia. Dan membuka pikiran dan wawasan kita bahwa menilai baik buruk seseorang tidak ada kaitannya dengan etnis, ras suku, agama dan bangsa. Itu semua bermula pada pancaran ketulusan kita dalam mengenal orang lain, berpikiran positif terhadapnya, menganggapnya, emgakuinya dan menghargai keberadaannya.