Setiap orang yang terlahir ke dunia ini membawa
dan memiliki potensi hebat yang berbeda-beda. Dimana potensi itu akan terlihat,
tersalurkan dan berguna setelah ia dipoles dan diasah. Melalui pendidikan setiap
orang mengekspresikan bakat dan minat mereka untuk menjadi sesuatu yang nyata
dan berguna bagi dirinya, masyarakat, dan komunitasnya. Setiap orang berhak dan
harus membuat lembaran sejarah dalam hidupnya. Sejarah yang penuh dengan warna
warni kehidupan. Sejarah yang berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Dengan belajar ia telah mengabdikan dirinya untuk kepentingan orang banyak.
Dengan belajar ia telah mengabdikan dirinya dan berbakti kepada orang tua
beserta keluarganya. Dengan belajar ia berusaha berjuang dan bersungguh sungguh
untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Dengan belajar ia
mengajarkan kepada orang lain disekitarnya yang belum mengetahui. Dengan
kemampuan., kemauan dan tekad kuatnya untuk belajar ia menghargai dirinya sendiri
dan para pahlawan pejuangnya. Dengan belajar ia bersyukur kepada Tuhan yang
telah menciptakannya. Dengan belajar ia mengisi kemerdekaan negara dan
bangsanya. Dengan belajar ia menimbun bekal dan kematangan untuk dapat
bersaing, berkolaborasi, bekerjasama, demi membangun masyarakat sekitarnya
untuk menjadi lebih baik dari berbagai aspek. Inilah langkah awal seorang
pembelajar sejati untuk mengabdikan diri bagi kepentingan kedepan yang lebih
besar.
Manusia yang paling berharga ialah manusia yang
paling banyak berkontribusi dan bermanfaat, berguna bagi orang lain.
Menjadi bermanfaat tidak harus menunggu hal yang besar. Sekecil apapun
perbuatan kita yang mampu menolong, meringankan, membantu, mendorong,
memotivasi orang lain untuk lebih baik bahkan maju, kita sudah memiliki nilai.
Sampai pada hal membahagiakan orang lain pun ketika ia sedih, tersenyum,
memberi hal kecil dengan penuh keikhlasan, bersikap teladan, baik dan ramah itu
sudah sebuah nilai manfaat.
Ketika kita memiliki kelebihan barang sedikit, dan
kita pergunakan untuk orang lain, kita korbankan demi kepentingan orang lain,
dengan catatan tanpa mengorbankan kebutuhan kita, itu sudah sebuah manfaat.
Karena di dalam kebaikan yang kita lakukan, akan melipatgandakan keberkahan dan
kebaikan bagi diri kita sendiri. Kita tidak perlu ragu dan takut akan kerugian.
Karena di dalam perbuatan baik tidak ada kerugian apabila kita meyakini dalam
pikiran dan hati kita. Kebanyakan dari kita selalu berpikir jika manfaat itu
diukur dari materi atau banyaknya uang yang kita miliki. Namun sekali lagi
kebaikan apapun yang kita abdikan kepada orang lain itupun bermanfaat dan tidak
ada yang sia-sia.
Jika kita alihkan perihal kebermanfaatan ini
dalam bidang profesi, maka setiap orang yang telah belajar dan menyelesaikannya
dengan tuntas dan baik, kemudian ia bekerja, berbuat, berkorban, berjuang, dan
berusaha mengabdikan dirinya sesuai kemampuan di bidnagnya masing-masing, maka
ia telah berguna bagi dirinya dan komunitasnya. Sebagai contoh seorang guru dan
dosen, ia akan bermanfaat jika ia bersungguh-sungguh untuk mencerdaskan anka
didiknya baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Di luar sekolah
ia mendiidk masyarakat sekitarnya memalui berbagai kegiatan, acara, semianr,
perkumpulan, bahkan dengan penuh pendekatan kemanusiaanya. Atau pendekatan
manusiawinya. Di sisi akademisnya, ia rutin untuk membuat jurnal, laporan
penelitian, tulisan, ikut beropini, berpendapat, memberikan solusi, lewat
berbagai media sosial, media tulis, media cetak dan sebagainya. Maka ia telah
menunaikan tugas dan kewajibannya sebagai guru yang hebat. (tir darma perguruan
tinggi).
Sebagaimana pula dengan dokter, ia menolong,
menenangkan, dan membantu mengembalikan kesehatan orang lain, deng sepenuh
tenaga dan ilmu kedokterannya ia berusaha yang terbaik bagi pasiennya,
mengadakan eksperimen untuk mencari penawar beberapa penyakit, memperdalam ilmu
kedokterannya sampai keluar negeri , maka ia telah memberikan sumbangan besar
bagi ummat manusia.
Begitu pula seorang pemusik, penyanyi, penari,
pelukis, pemahat, arsitek, designer dan artistik alinnya, ia memberikan
kontribusi pada keindahan dan estetika seni bagi jiwa manusia. Menghilangkan
segala kepenatan pikiran dan badan manusia, dengan melodi-melodi indah, ritme,
irama, yang mengalun terdengar bagi manusia.
Para staff karyawan, kru media cetak dan
elektronik, kehadiran mereka sangat penting bagi penyampai informasi kepad
publik dan masyarakat, memalui mereka publik menjadi up-date dan mengetahui
berita, informasi, pengetahuan yang tujuannya untuk penyebaran dan mencari
soplusi pemecahan masalah bersama.
Pedagang yang menjual barang dan kebutuhan pokok,
tanpa mereka kita tidak dapat apa-apa.
Sampai kepada hal yang mungkin dianggap sebagian
orang rendah, adalah pebantu, padahal peranannya bagi orang lain sangat urgen
dan penting. Karena ia meringankan beban tuannya. Membantu menyelesaikan
pekrjaan orang lain. Dan senada halnya denagn supir taksi, bus, keberadannya
yang tidak dapat kita pungkiri akan jasa pentingnya mereka dalam mengantar
jemput manusia untuk bekerja, dan beraktifitas lainnya. Maka dalam hal ini
tidak adan pekerjaan yang dapat kita remehkan, semua bertijalan denagn alur
yang tertib, baik, dan memiliki peran yang utama bagi memenuhi ke[pentingan
sesamanya. Dan tukang koran yang mengantarkan koran, pelaayn kopi jasa-jasa dan
pengabdian mereka sangat berharga. Maak penghargaan setinggi-tingginya
diberikan bagi orang yang bekerja. Lain hal dengan orang yang hnaya megaggur,
namun ia masih sehat, tidak cacat, tidak ada kekurangan, maka ia tidak
menyadari akan potensi dalamdirinya, ia menyiakan-nyiakan kebermanfaatan
dirinya. Dan belum melukiskan sejarah bagi orang lain, kesan yang berharga bagi
kelangsungan sesamanya.
Orang yang besar adalah orang yang paling
bermanfaat dan seberapa besar kontribusinya bagi kelangsungan sesamanya. Hal
ini tidak dilihat dari tingkatan dan jenis prifesinya, selama ia menyadari
bahwa ia memiliki kepentingan untuk kemaslahatan ummat maka ia adlah orang
penting, bernilai dan berharga. Tidak peduli brgaji atau diberi gaji, yang
penting dalam sebuah kebermanfaatan adalah kepuasan batin dalam diri orang yang
bermanfaat abgi orang lain.
Sebuah contoh, ketika saya lebih memnetingkan
urusan saya dan mengabaikan untuk membantu orang lain yang sedang kesulitan,
seketika ia menghadapi kesulitan itu sendiri, lalu pergi berlalu, saya
merasakan penyesalan karena tidak membantunya barang sebentar. Dan saya sadar
saya telah kehilangan kepuasan batin saya, meski diberi penghargaan atau tidak
dari orang lain, saya telah menyia-nyiakan kesempatan dati tuhan untuk berbuat
baik. padahal saya tidak tahu kepannya apakah saya masih memiliki waktu untuk
melakukan perbuatan baik sedetik, semenit, sejam, sehari, sebulan, setahun
bahkan dimasa mendatang.
Saya tersadar, manusia tidak ada alasan untuk
tidak selalu menjadi baik. karena menjadi baik itu pilihan kita, dan kita tidak
boleh bosan pada kebaikan.
Dan satu hal yang terepenting adalah kita tidak
perlu seberapa besar kebaikan yang telah kita lakuakn pada orang lain, karena
hal itu akan membatasi dan membuat kita enggan, dan memilih milih dalam
kebaikan, namun yang perlu kita pikirkan adlaah kebaikan yang telah orang lain
lakukan daberikan dan korbankan kepada kita, bagaimana cara kita untuk mebalas
kebaikan itu denagn hal yang lebh baik. dari kebermanfaatan kita dalam
melakukan kebaikan terhadap sesama akan menjadi benih-benih harmonisasi
kehidupan dan pondasi aswal dalam membina perdamaian dunia. Dan membuka pikiran
dan wawasan kita bahwa menilai baik buruk seseorang tidak ada kaitannya dengan etnis, ras suku, agama dan
bangsa. Itu semua bermula
pada pancaran ketulusan kita dalam mengenal orang lain, berpikiran positif
terhadapnya, menganggapnya, emgakuinya dan menghargai keberadaannya.